Fri, 25 Jul 2014 - 15:02

 

Trah keluarga besar adalah berkumpulnya semua keluarga besar untuk silaturahim, maaf memaafkan, dan temu kangen. Keluarga besar di sini dimulai dari keluarga kakek / nenek kita dalam satu ibu dan bapak, lalu melahirkan ayah / ibu kita beserta saudara ayah / ibu sampai anak dan cucu mereka. Menurut Wikipedia, Trah adalah sekelompok individu yang saling memiliki hubungan kekerabatan (silsilah) satu-sama lain.

Tidak hanya keluarga inti. Setiap orang berusaha menyempatkan diri untuk berkumpul dengan seluruh anggota keluarga besar. Simbah, ibu bapak ibu, anak-anak sampai cucu, buyut dan canggah pun berkumpul dalam acara syawalan keluarga ini.

Biasanya, untuk memastikan agar tidak ada anggota keluarga yang terlewat dari silsilah, maka setiap trah memiliki suatu buku/catatan silsilah yang biasanya menjadi rujukan untuk menunjukkan hubungan kekerabatan itu. 
Catatan silsilah ini menjadi semakin penting untuk dimiliki dengan semakin bertambahnya anggota keluarga. Sebab hubungan kekerabatan terkadang tidak hanya berdasarkan hubungan biologis saja. Namun juga hubungan sosial seperti bertambahnya anggota karena adopsi ataupun perkawinan kedua.

Dalam masyarakat aristokrat, trah erat berkaitan dengan istilah dinasti atau wangsa. Meski istilah dinasti sendiri kurang tepat diartikan dengan trah, karena lebih terkesan untuk melanggengkan kuasa dan harga diri bagi keluarga. 

Berbeda dengan dinasti, bagi masyarakat jawa, trah adalah cara untuk tidak saling melupakan satu dengan yang lain yang masih terhitung kerabat, meski hubungan kekerabatan itu sudah sangat jauh. Istilah jawa mengatakan dengan nglumpukne balung pisan ben ora kepatèn obor. Karena siapapun yang masih terhubung dalam trah dianggap sebagai bagian dari balung bagi yang lainnya. Karenanya, acara inti syawalan trah selain diisi dengan acara ramah tamah dan mamah-mamah juga yang tidak boleh hilang adalah cacah jiwo alias menghitung dan mendata kembali anggota keluarga yang masuk dalam hitungan trah.

Untuk trah yang sudah berumur lama, maka jumlah anggotanya sudah berkembang sangat banyak. Bertambah mantu, anak, cucu dan seterusnya. Jika tidak dicacah, maka jangan harap akan hafal satu per satu.

 

Comments:

Kirim komentar